
Jakarta, Meski jinak, mioma atau sejenis tumor di rahim tetap perlu diwaspadai. Kasus pada perempuan usia muda lebih jarang, tetapi tetap harus waspada dengan mengenali gejalanya agar tidak kesulitan saat hamil. Lalu siapa yang paling rentan?
"Tumor ini biasanya diderita pada wanita berusia 35 tahun ke atas," kata Dr Hakim Sorimuda Pohan, SpOG, ahli kandungan dari Universitas Indonesia saat dihubungi detikHealth, Jumat (2/5/2013).
Dalam beberapa kasus, mioma juga muncul di usia yang lebih muda. Salah satunya dialami Mimi, warga Sawangan, Depok yang akhirnya meninggal di usia belia yakni 24 tahun saat menjalani operasi pengangkatan mioma bersamaan dengan kelahiran putra keduanya.
Tragisnya lagi, keberadaan mioma berukuran 10 cm tersebut baru ketahuan saat Mimi melahirkan. Menurut Adi suaminya, keberadaan mioma sebesar itu tidak pernah ketahuan dalam pemeriksaan rutin yang dilakukannya di sebuah rumah sakit swasta di Depok.
"Bagaimana mungkin mioma sebesar itu tidak terdeteksi dalam pemeriksaan rutin berkali-kali, bahkan dengan dua dokter yang berbeda?" sesal Adi dalam blog pribadinya, sebagaimana dikutip atas izin yang bersangkutan.
Dalam banyak kasus, mioma tidak terlalu membahayakan tetapi bisa menyebabkan gangguan pada kehamilan. Bila posisi mioma mengarah ke dalam, janin berisiko memicu keguguran sementara bila posisinya di atas, maka letak janin akan terganggu misalnya yang seharusnya kepala ke bawah malah menyamping atau melintang.
Pada proses persalinan, mioma juga bisa menghalangi keluarnya bayi melalui jalan lahir terutama bila posisinya ada di bawah. Meski begitu, mioma tidak boleh langsung mendapat pembedahan dam harus menunggu masa nifas terlebih dahulu.
"Kecuali, setelah operasi terjadi perdarahan yang banyak dan tidak berhenti maka mioma harus segera diangkat. Atau jika diperlukan rahimnya pun diangkat demi menyelamatkan ibunya," kata Dr Hakim.
http://health.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar