Selasa, 05 Februari 2013

Type Dan Pengertian Soal Selaput Dara Wanita


Type Dan Pengertian Soal Selaput Dara Wanita Yang PErlu Anda Tahu

Hymen atau selaput dara merupakan lapisan kulit yang sangat halus yang dapat dijumpai pada pembukaan vagina. Ketebalan hymen bervariasi pada tiap orang, begitu juga kedalamannya.

Letak selaput dara sekitar 1-2 cm dari mulut vagina. Umumnya, bagian tengahnya berlubang sebesar kelingking. Lubang ini diperlukan untuk keluarnya darah haid. Selaput dara jenis ini ( dengan satu lubang ) dikelompokkan tipe anular. Bila ada selaput dara yang membagi lubang sehingga terdapat dua lubang, disebut tipe ruptae. Sementara selaput dara yang memiliki banyak lubang disebut tipe cribriform.

Pada kebiasaannya berbentuk bulat sebagaimana bentuk liang faraj, tetapi ada juga yang seperti bulan sabit (bentuk semilunar), bahkan ada yang mempunyai septum (pemisah).

Lubang selaput dara yang masih utuh (tidak terkoyak) umumnya hanya dilalui oleh jari kelingking. Pada bayi, keadaan selaput dara cenderung besar dan tebal. Tetapi semakin bayi itu membesar, jaringan selaput dara akan menipis, lebar dan terbuka. Namun begitu, terdapat juga segelintir wanita dilahirkan tanpa selaput dara.

Dapat di lihat dengan posisi kaki terbuka lebar dengan cermin kecil di depan vagina. Atau tepatnta adalah sebuah lipatan membran mukosa yang mengelilingi dan menutupi sebagian bagian vagina atau membuka pada wanita.

Bentuk selaput dara paling umum adalah sabit. Setelah seorang wanita melahirkan, selaput dara yang tertinggal disebut carunculae myrtiformes. Selaput dara tidak memiliki fungsi anatomi yang diketahui. Selaput dara biasanya tidak rusak karena olahraga atau menggunakan tampon. Di saat seorang wanita mencapai usia pubertas, selaput dara menjadi elastis. Hanya 43% wanita melaporkan pendarahan ketika mereka pertama kali melakukan sanggama.

Diketahui bentuk dari selaput dara setiap perempuan itu berbeda-beda, ada yang tebal atau tipis dan apakah letaknya dekat dengan pembuluh darah atau tidak. Kondisi ini turut mempengaruhi apakah seseorang berdarah atau tidak.

Jika selaput dara tebal dan dekat dengan pembuluh darah bisa saja mengeluarkan darah saat berhubungan seksual pertama kali, yang mana selaput dara robek. Namun jika selaput daranya tipis bisa saja tidak mengeluarkan darah.

Tidak semua perempuan langsung robek selaput daranya ketika ia berhubungan seks pertama kali dengan pasangannya.

"Tergantung elastisitasnya atau jika si suami foreplaynya itu bagus jadi saat hubungan badan vaginanya merekah dan lubrikasi bagus sehingga nggak sobek.

Jika laki-laki handal dalam melakukan foreplay maka pasangan otomatis akan terangsang secara seksual sehingga lubrikasi menjadi optimal yang membuat dinding vagina licin dan merekah.

Kondisi ini membuat penetrasi (masuknya penis ke vagina) yang dilakukan oleh laki-laki tidak menimbulkan trauma atau cabikan pada selaput dara sehingga ada kemungkinan tidak mengeluarkan bercak darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar