Jumat, 03 Mei 2013

Jinak dan Gampang Dideteksi, Mioma Tak Seharusnya Makan Korban


Jakarta, Dikenal sebagai tumor jinak, keberadaan mioma di rahim biasanya tidak membahayakan. Apalagi pertumbuhan daging tambahan tersebut mudah sekali dideteksi dalam pemeriksaan dokter di puskesmas, bahkan hanya dari gejala yang dirasakan.

Adi, seorang laki-laki yang kehilangan istri saat melahirkan anak keduanya tidak pernah tahu sebelumnya ada mioma sebesar 10 cm. Operasi pengangkatan yang dilakukan bersamaan dengan persalinan anaknya itu berjalan tidak sesuai harapan, nyawa istrinya melayang akibat perdarahan.

"Bagaimana mungkin mioma sebesar itu tidak terdeteksi dalam pemeriksaan rutin berkali-kali, bahkan dengan dua dokter yang berbeda?" sesal Adi dalam blog pribadinya, sebagaimana dikutip atas izin yang bersangkutan pada Jumat (2/5/2013).

Secara teori, keberadaan mioma bisa dikenali dari gejala-gejala yang dirasakan. Rasa nyeri saat menstruasi, perdarahan hingga susah mengontrol buang air kecil adalah beberapa tanda yang bisa mengindikasikan adanya mioma yang tumbuh di rahim.

"Gejala lainnya yang dapat dideteksi adalah sering terbangun malam hari akibat tidak bisa menahan rasa ingin buang air kecil dan kalau dicocokkan hasil diagnosanya pasti ada pembesaran dalam rahimnya," kata Dr Hakim Sorimuda Pohan, SpOG, ahli kandungan dari Universitas Indonesia.

Untuk memastikannya, Dr Hakim mengatakan tidak butuh pemeriksaan dengan alat-alat canggih. Cukup dengan pemeriksaan fisik di klinik atau puskesmas, keberadaan mioma mudah dideteksi karena bisa dilihat dari luar atau dari bawah untuk lebih memastikannya.

Perlu tidaknya mioma diangkat lewat operasi juga bisa diketahui dari gejala yang dirasakan. Menurut Dr Hakim, perdarahan saat mens hingga menyebabkan nyeri dan penekanan pada kandung kemih hingga menyebabkan buang air terlalu sering adalah tanda-tanda mioma butuh diangkat.


http://health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar