
Jakarta, Jangan pernah meremehkan hal-hal yang terlihat sepele karena itu bisa membuat kita terjatuh. Salah satu contohnya adalah meremehkan gusi berdarah, sebab kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan katup jantung dan radang selaput otak.
"Kuman-kuman yang hidup di gusi biasa hidup tanpa udara atau anaerob. Ketika masuk ke aliran darah, paling sering kuman ini nyangkut ke katup jantung," kata drg Dedy Yudha Rismanto Sp Perio, dalam acara Diskusi Media tentang Gusi Berdarah yang diselenggarakan oleh GlaxoSmithKline (GSK) di Jakarta Theater XXI, Kamis (2/5/2013).
Drg Dedy yang merupakan pakar periodonsia dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia menjelaskan bahwa kuman dari mulut dan gigi bisa masuk ke dalam aliran darah apabila terjadi peradangan gusi atau gingivitis. Radang ini terjadi akibat penumpukan plak pada bagian pertemuan antara gusi dan gigi.
Tak hanya menyerang katup jantung, kuman yang berasal dari gigi ini juga bisa terdampar di ginjal. Pada kasus yang parah, kuman ini juga bisa terdorong oleh tekanan darah menuju otak dan menyebabkan infeksi dan peradangan pada selaput otak atau akrab disebut dengan meningitis.
"Kondisi ini disebut fecal infection, yaitu infeksi yang muncul di tempat lain padahal penyebabnya dari tempat yang berbeda," terang drg Dedy.
Risiko ini berbeda-beda tiap orang karena tiap individu memiliki jenis, kadar dan kekatifan bakteri yang berbeda-beda. Jika sedang apes, bakteri yang paling berbahaya, yaitu tetanus, bisa ikut masuk ke dalam aliran darah dan berakibat fatal.
Gejala awal peradangan pada gusi atau gingivitis ditandai dengan perdarahan gusi. Biasanya perdarahan ini baru disadari ketika terjadi pengeluaran darah saat menyikat gigi. Sayangnya, banyak orang yang meremehkan kondisi ini.
http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar