Jakarta, Sore hari menjelang waktu pulang adalah masa-masa kritis karena rasa kantuk sering menyerang dan menyebabkan karyawan banyak melakukan kesalahan. Biar mata kembali segar, matikan pendingin ruangan karena hangat bisa melawan kantuk.
Sebuah analisis terbaru terhadap 16 perusahaan dan 400 karyawannya menunjukkan bahwa sore hingga menjelang malam hari adalah masa paling kritis. Suhu di luar ruangan mulai dingin, sehingga di dalam ruangan ikut dingin dan berimbas pada siklus sirkadian tubuh.
Penelitian di Cornell University tersebut menunjukkan, rasa kantuk yang menyerang pada masa-masa tersebut merupakan efek yang disebut post-lunch dip. Penyebabnya adalah komposisi hormon tertentu, yang kadarnya menurun pada sore hari menjelang malam.
Penurunan hormon itu terjadi karena temperatur inti tubuh juga mengalami penurunan. Secara alami, mekanisme ini berjalan sebagai persiapan untuk bisa tidur nyenyak pada malam harinya. Oleh karenanya, rasa kantuk semacam ini lebih jarang ditemukan pada pagi hari.
Jika pendingin ruangan tetap menyala, maka temperatur tubuh juga akan semakin dingin. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Indoor and Built Environment tersebut, temperatur ruangan yang berada di bawah 20 derajat celcius bisa mengurangi performa karyawan hingga 44 persen.
Agar tubuh tetap hangat pada sore menjelang malam hari, usahakan temperatur ruangan tidak kurang dari 71 derajat Fahrenheit atau 21,67 derajat Celcius. Patokan tersebut diambil dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan para ilmuwan dari Helsinki University of Technology.
Dalam kondisi tertentu, temperatur ruangan sulit dikontrol secara individual misalnya karena menggunakan AC (Air Conditioner) sentral. Dalam kondisi demikian, seperti dikutip dari MensHealth.com, Senin (8/4/2013), ambil saja sweater atau pindah ke ruangan lain yang lebih hangat.
Jakarta, Sore hari menjelang waktu pulang adalah masa-masa kritis karena rasa kantuk sering menyerang dan menyebabkan karyawan banyak melakukan kesalahan. Biar mata kembali segar, matikan pendingin ruangan karena hangat bisa melawan kantuk.
Sebuah analisis terbaru terhadap 16 perusahaan dan 400 karyawannya menunjukkan bahwa sore hingga menjelang malam hari adalah masa paling kritis. Suhu di luar ruangan mulai dingin, sehingga di dalam ruangan ikut dingin dan berimbas pada siklus sirkadian tubuh.
Penelitian di Cornell University tersebut menunjukkan, rasa kantuk yang menyerang pada masa-masa tersebut merupakan efek yang disebut post-lunch dip. Penyebabnya adalah komposisi hormon tertentu, yang kadarnya menurun pada sore hari menjelang malam.
Penurunan hormon itu terjadi karena temperatur inti tubuh juga mengalami penurunan. Secara alami, mekanisme ini berjalan sebagai persiapan untuk bisa tidur nyenyak pada malam harinya. Oleh karenanya, rasa kantuk semacam ini lebih jarang ditemukan pada pagi hari.
Jika pendingin ruangan tetap menyala, maka temperatur tubuh juga akan semakin dingin. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Indoor and Built Environment tersebut, temperatur ruangan yang berada di bawah 20 derajat celcius bisa mengurangi performa karyawan hingga 44 persen.
Agar tubuh tetap hangat pada sore menjelang malam hari, usahakan temperatur ruangan tidak kurang dari 71 derajat Fahrenheit atau 21,67 derajat Celcius. Patokan tersebut diambil dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan para ilmuwan dari Helsinki University of Technology.
Dalam kondisi tertentu, temperatur ruangan sulit dikontrol secara individual misalnya karena menggunakan AC (Air Conditioner) sentral. Dalam kondisi demikian, seperti dikutip dari MensHealth.com, Senin (8/4/2013), ambil saja sweater atau pindah ke ruangan lain yang lebih hangat.
http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar