Selasa, 26 Februari 2013

Mitos dan Fakta Ibu Menyusui


Entah beberapa kali saya diingatkan untuk tidak mengkonsumsi makanan pedas dan minum dingin karena saya ibu menyusui, padahal saya pecandu makanan pedas, jadi mana mungkin bisa saya hindari ? dan cuaca belakangan yang sangat panas, tentu saja membuat saya memilih minuman dingin. Bukanna tidak mau mendengarkan, bisa dibilang mungkin saya juga bandel kali ya. Hanya saja saya tidak percaya kalau mengkonsumsi makanan pedas dan minuman dingin bisa mempengaruhi kualitas ASI.

Sama halnya waktu saya masih hamil, banyak orang bilang minum es bikin baby na besar. Hmmm, padahal saya hampir setiap hari mengkonsumsi minuman dingin. Tinggal di kota yang panas, dalam keadaan hamil membuat saya terus berkeringat karena gerah. Otomatis saya jadi sering meminum minuman dingin. Memang sih mas riza waktu lahir terhitung besar (3,5 kg) tapi menurut saya karena banyaknya telur rebus yang saya konsumsi.
Ceritanya waktu itu 2 minggu sebelum melahirkan, waktu USG, BB mas riza diperkirakan 2,6 kg. Lalu kakak saya menyarankan mengkonsumsi telur rebus dan mengurangi karbohidrat. Jadilah saya hampir setiap hari mengkonsumsi telor rebus dan mengurangi porsi makan nasi. Nah, 2 hari sebelum melahirkan, dokter yang meng USG bilang kalo ms riza tergolong besar, diperkirakan beratnya 3,2 kg. Saat itulah baru kakak saya ingat kalo mengkonsumsi telur rebus bisa menambah BB janin dengan cepat. Waduh, pikir saya, kalo mas riza lahir sesuai perkiraan bisa-bisa BBnya mencapai 4 kg donk. Syukurlah 2 hari kemudian mas riza mbrojol dengan sehat dan selamat dengan berat 3,5kg. Jadi saya pikir, selama 8 bulan lebih saya mengkonsumsi minuman dingin, BB mas riza terhitung normal, tetapi saat saya mengkonsumsi telur rebus hanya dalam 2 minggu, BB na bertambah dengan cepat :D
Nah, moms juga pasti pernah dong dikasih pantangan ini itu oleh orangtua atau eyang2na.Padahal sering kali hal itu hanya mitos, lho. Apa aja sih mitos dan fakta seputar menyusui?
Mitos: Sebelum menyusui, ASI yang keluar pertama harus dibuang dulu.
Fakta: Tidak perlu dibuang. ASI pertama yang keluar adalah kolostrum yang mengandung banyak zat antibodi untuk kekebalan tubuh. Sebelum menyusui, ibu boleh mengoleskan ASI kepada puting susu dan sekitarnya untuk mematikan kuman.
Ugh, sayang banget kan kalo dibuang, padahal biasanya ASI yang keluar, volumena masih sedikit.

Mitos: ASI basi.
Fakta: Tidak ada istilah ASI basi selama ASI ada di payudara ibu. ASI selalu dalam keadaan terlindungi dalam payudara sehingga tak mungkin basi atau dingin karena selalu sesuai dengan suhu tubuh. ASI dianjurkan untuk tidak diberikan lagi bila dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari 8 jam. Namun bila disimpan di kulkas bisa bertahan 2 minggu, bila di suhu freezer, bisa bertahan 2 bulan.
Emh, kalo ASI na bisa basi, gimana dengan payudara kita ya moms :D
Mitos: Makanan pedas dan bersantan yang dikonsumsi ibu dapat menyebabkan bayi diare.
Fakta: Tak pernah terjadi bayi diare hanya karena makanan yang dikonsumsi ibunya. Meski begitu, sebaiknya ibu jangan mengonsumsi makanan yang terlalu merangsang karena ada juga bayi yang menjadi kembung.
Menurut hasil penelitian, ibu-ibu yang rutin mengkonsumsi makanan pedas dan makanan yg beraroma tajam, tidak menunjukkan reaksi buruk pada bayi seperti kembung, rewel atau masalah lainnya. Makanan yang beraroma tajam, seperti bawang putih, yang ibu konsumsi dapat masuk ke dalam ASI. Tapi kondisi ini sama sekali tidak menyebabkan masalah pada bayi. Bahkan, satu studi menunjukkan bahwa bayi relatif menyusu lebih baik pada ibunya setelah sang ibu makan bawang putih.
Mitos: Ibu menyusui tak boleh minum es karena menyebabkan bayi pilek.
Fakta: Hal itu tak berhubungan sama sekali. Suhu ASI dalam payudara tetap hangat 37 derajat celsius. Apa pun yang dikonsumsi ibu akan diserap darah dan akan diproduksi menjadi ASI.
Yang benar, karena es atau minuman dingin bisa memperlambat kerja pencernaan, disarankan meminum minuman hangat setelah makan
Mitos: Semasa menyusui ibu harus makan dua porsi lebih banyak.
Fakta: Sebetulnya tidak demikian. Yang penting adalah konsumsi menu seimbang. Bila ibu merasa lapar silakan makan, tetapi berhenti bila sudah kenyang. Perhatikan keseimbangan dan kecukupan gizinya. Sebaiknya ibu tidak diet karena memengaruhi komposisi ASI dan produksinya juga akan berkurang.
Makanlah sedikit-sedikit tetapi sering. banyak makan di satu waktu juga kurang baik kan. Sebagai tambahan, lemak dan kalori yang terdapat dalam ASI tidak akan dipengaruhi oleh makanan yg ibu konsumsi. Namun, beberapa jenis lemak dalam ASI dapat berubah karena makanan.
Mitos: Payudara besar berarti ASI berlimpah.
Fakta: Tidak benar. Payudara besar menandakan banyaknya lemak yang menunjang. Banyak sedikitnya produksi ASI bergantung pada gudang ASI yang di situ terdapat kelenjar-kelenjar susu yang menghasilkan ASI. Setiap ibu mempunyai kelenjar yang banyaknya kurang lebih sama.
Semakin sering menyusui, volume ASI pun semakin banyak. Tentunya moms juga mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang tepat dan teratur. Disarankan juga mengkonsumsi air putih lebih banyak dari biasanya :)
Mitos: Payudara jadi kendur bila menyusui.
Fakta: Justru proses menyusui menyebabkan payudara jadi kencang. Hal ini terjadi karena adanya kontraksi dari otot-otot dan kelenjar payudara.
Hm, melihat pengalaman teman-teman dan kakak-kakak saya yang dahulu menyusui, payudara mereka masih bagus ko moms :D
Mitos: Bayi dengan ASI eksklusif akan susah diberi makanan pendamping.
Fakta: Justru bayi yang mendapat ASI eksklusif nantinya lebih mudah menerima variasi rasa makanan pendamping. Pasalnya, bayi sudah terbiasa memperoleh rasa ASI yang variatif.
Mungkin karena banyaknya jenis makanan yang kita konsumsi, baby juga ikut merasakan :D  Bagaimanapun, ASI dibuat dari apapun yg dapat masuk melalui darah ibu, bukan apa yang ada di lambung ibu ataupun sistem pencernaannya.
Mitos: Setelah ibu bekerja, produksi ASI akan berkurang.
Fakta: Tidak selalu. Caranya, sebelum dan setelah bekerja, ibu tetap memberikan ASI langsung kepada bayinya, sementara selama ibu bekerja, ASI tetap dikeluarkan dengan cara diperah setiap 3 jam sekali. Kalau hanya diperah saja tanpa disusukan langsung, produksinya pun akan berkurang karena isapan bayi dapat merangsang kerja otak untuk menghasilkan hormon prolaktin.
Disarankan bayi meminum ASI langsung dari puting ibu, karena perbedaan puting ibu dan puting dot juga bisa membingungkan baby :) lagipula dengan meminum langsung, diantara moms and baby terbentuk ikatan yang kuat :)
Terus  ada gak sih makanan yang harus dihindari selama masa menyusui ?
Jawabannya tentu saja TIDAK ADA makanan yang perlu dihindari selama ibu menyusui. Umumnya ibu menyusui boleh makan apa saja dan kapan saja serta berapa banyakpun jumlahnya. Kecuali jika ada tanda-tanda (reaksi) jelas pada bayi terhadap suatu makanan. Tidak ada “Daftar makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui”, karena kebanyakan ibu menyusui dapat mengkonsumsi apapun yang mereka inginkan. Memang ada beberapa bayi yang sensitif terhadap jenis makanan tertentu. Tapi sekali lagi ini bersifat unik. Misalkan jika ibu memiliki riwayat alergi, maka ibu mungkin akan menghindari makanan tertentu tsb. Namun bukan berarti anak juga akan alergi terhadapa makanan tersebut.
Di dunia ini, alergi terhadap kacang berkisar 1%. Satu dari 4 individu yg alergi memiliki gejala alergi yang cukup parah, seperti masalah dg pernafasan dan pencernaan. Menghindari kacang dan produk kacang selama trimester ketiga kehamilan dan masa menyusui umumnya direkomendasikan bagi ibu yg alergi thd kacang. Umumnya karena bayi memiliki resiko alergi thd makanan tersebut juga.
Hindari betul mengkonsumsi kacang dan produk kacang selama masa menyusui, JIKA :
a.. Keluarga dekat (ayah, ibu, kakak kandung) memiliki riwayat alergi makanan, asma atau eksim
b.. Kerabat memiliki riwayat alergi kacang
c.. Bayi memiliki riwayat asma, eksim atau alergi makanan
d.. Bayi memiliki riwayat alergi terhadap telur dan eksim yg cukup parah
Jika dalam keluarga (termasuk sang bayi) tidak ada riwayat alergi makanan, asma atau eksim, ibu dapat mengkonsumsi kacang. Ahli alergi umumnya merekomendasikan agar anak tidak mengkonsumsi kacang atau produk kacang hingga berusia 36 bulan. Karena alergi kacang relatif berbahaya dan kacang itu sendiri tidak esensial bagi makanan, maka tidak ada salahnya untuk menghindari mengkonsumsinya untuk amannya.
Well, semoga beberapa informasi yang saya dapat dari hasil googling ini bermanfaat ya moms. Jadi, jangan takut atau ragu untuk menyusui ya ;)
sumber : momthink.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar